Karawang, Kabarsebelas.com – Ratusan para pencari kerja dari luar Karawang yang hendak melakukan Medical Chek Up (MCU) di RS Lira Medika Lamaran Karawang digagalkan oleh Kepala Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang Ahmad Suroto.
150 orang lebih hasil perekrutan dari bursa kerja kusus (BKK) Pekalongan Cirebon hampir saja membuat kecolongan Kadisnaker karawang. Setelah mendapat laporan dari warga yang telah ramai di media sosial akhirnya Kepala Disnaker Suroto didampingi anggota DPRD Taupik Ismail pangsung sidak kelokasi.
“Tahapannya tadi sudah masuk MCU dan ini bentuk pelanggaran perbup no 8 tahun 2016,”Kata Suroto Kepala Disnakertrans Kabupaten Karawang, Senin (16/9/2019)
Rencananya kata Suroto, ratusan para pencari kerja dari luar Karawang nanti akan ditempatkan di PT Yamaha 2. Atas kejadian tersebut Suroto langsung menghubungi manajemen PT. Yamaha 2 lewat telepon.
“sementara kegiatan MCU kita hentikan, dan saya sudah telepon manajemen PT Yamaha, itu melanggar aturan dan mereka tidak keberatan mendapat sangsi,”katanya
Kemudian sebagai bentuk pelanggaran, PT Yamaha harus merekrut tenaga kerja asli Karawang sesuai kuota yang mereka rekrut dari orang luar Karawang.
“nanti harus direkrut kembali dan itu harus semua orang Karawang,”tegasnya
Padahal menurutnya, bahwa perusahaan yang ada di Karawang sudah dilakukan sosialisasi bahwa perekrutan tenaga kerja harus satu pintu. Kemudian jika ada perusahan yang membandel masih melakukan perekrutan tidak ikuti aturan pemkab Karawang pihaknya akan menindak lebih tegas dari ini.
“jika masih ada perusahan yang masih kucing kucingan melakukan perekrutan seperti ini, kita akan tindak lebih tegas lagi,”terangnya
Lanjutnya, untuk upaya mempermudahkan pelayanan dalam perekrutan pihaknya akan launcing perekrutan sistem online. Bahkan pihaknya sudah mendapatkan sertifikasi dari badan sertifikasi dengan mendapatkan ISO 1991 tahun 2015. Launcing tersebut rencananya akan dilakukan bulan Oktober 2019.
“nanti akan kekunci, nanti kita hanya melayani untuk KTP Karawang dulu, setelah mencukupi kuota 60 persen orang Karawang, baru kita buka untuk orang luar Karawang,”pungkasnya.(red)
