Dalam perkembangan yang signifikan pada hari Sabtu (19 April), Rusia dan Ukraina mengkonfirmasi pertukaran tahanan skala besar, menandai pertukaran terbesar sejak invasi skala penuh Rusia dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, 246 anggota layanan Rusia dikembalikan dari wilayah yang dikendalikan Ukraina. Sebagai imbalannya, Ukraina menerima 277 personelnya.
277 prajurit Ukraina lainnya telah pulang dari penawanan Rusia,” Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diposting di x (sebelumnya Twitter). “Kami mengingat setiap orang kami, dan kami harus membawa mereka semua kembali.”
Tahanan yang terluka diprioritaskan
Rusia juga menyatakan bahwa pertukaran itu termasuk 31 tahanan perang Ukraina yang terluka, dipindahkan “sebagai isyarat a good reputation” dengan imbalan 15 tentara Rusia yang terluka yang membutuhkan perhatian medis yang mendesak.
Putin menyatakan gencatan senjata Paskah
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah sementara, mengutip alasan kemanusiaan. Kremlin mengatakan gencatan senjata akan dimulai pukul 6 sore waktu Moskow (1500 GMT) pada hari Sabtu dan berlangsung hingga tengah malam pada hari Minggu Paskah.
“Kami berasumsi bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami,” kata Putin selama pertemuan dengan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, sebuah video clip yang dirilis oleh Kremlin. “Pada saat yang sama, pasukan kita harus siap untuk mengusir kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi dari musuh.”
Zelensky Phone calls Gencipkan sandiwara
Presiden Ukraina Zelensky mengkritik gencatan senjata menuduh Rusia kemunafikan. “Peringatan serangan udara menyebar ke seluruh Ukraina,” tulisnya di X. “Drone Shahed di langit kami mengungkapkan sikap Putin yang sebenarnya terhadap Paskah dan terhadap kehidupan manusia.”
Perkembangan di tengah pembicaraan sulit Trump
Perkembangan mengikuti pernyataan dari Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat, yang mengatakan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina “datang ke kepala.” Dia menekankan bahwa tidak ada pihak yang “bermain” dia dalam dorongan diplomatiknya untuk mengakhiri perang.
Sekretaris Negara Marco Rubio sebelumnya memperingatkan sikap yang lebih keras, mengatakan AS mungkin “beralih” dari negosiasi damai jika kemajuan nyata tidak akan segera terlihat. “Ini tidak akan berlangsung selamanya,” katanya.
Trump sebelumnya membual bahwa dia bisa mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika dia bertanggung jawab, klaim yang kemudian dia klarifikasi sebagai sarkastik. Meskipun demikian, Presiden menegaskan kembali komitmennya untuk menemukan solusi diplomatik sambil menyatakan frustrasi dengan konflik yang berlarut-larut.
Konflik antara Rusia dan Ukraina, yang dimulai dengan invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022, kini telah memasuki tahun keempat.