PT Harum Energy Tbk (HRUM), perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat Kiki Barki, terus memperkuat posisinya di sektor nikel. Sejak 2022, bisnis nikel perusahaan ini menjadi penyumbang signifikan bagi pendapatan, memberikan kontribusi sebesar 24% terhadap total EBITDA pada semester pertama tahun 2024.
Menurut analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan, dalam laporan risetnya, restrukturisasi yang dilakukan Harum Energy hampir selesai. “Langkah-langkah korporasi terbaru menunjukkan bahwa restrukturisasi ini menempatkan Harum Energy pada posisi yang lebih kuat secara finansial,” tulis Rizkia.
Salah satu langkah penting yang diambil Harum Energy adalah penerbitan obligasi konversi wajib senilai US$ 412 juta kepada afiliasi Tsingshan. Meski demikian, Harum Energy tetap mempertahankan 51% kepemilikan di bisnis nikelnya dan berhasil mengurangi kewajiban sebesar US$ 539 juta. Rizkia menambahkan bahwa kemitraan dengan Tsingshan ini juga membawa manfaat dalam bentuk sinergi dan transfer teknologi untuk pengolahan nikel.
Selain itu, Harum Energy juga memperpanjang pinjaman sebesar US$ 45 juta kepada PT Westrong Metal Industry (WMI) dan US$ 60 juta kepada PT Position (POS). Pinjaman ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan modal dan operasional kedua perusahaan tersebut, sekaligus menunjukkan komitmen Harum Energy dalam memperluas bisnis nikelnya.
Seperti yang diketahui, Harum Energy sebelumnya lebih dikenal sebagai perusahaan batu bara. Namun, dengan transformasi yang sedang berlangsung, mereka kini berfokus untuk memperluas bisnis di sektor nikel.
Baru-baru ini, Harum Energy juga mengakuisisi 51% saham Nickel International Capital Pte Ltd (NICAP), sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura. Transaksi ini mencapai nilai US$ 42,06 juta atau sekitar Rp 640 miliar. Akuisisi ini dilakukan pada 26 September 2024, dengan Harum Energy mengambil alih 51% saham baru di NICAP.
NICAP sendiri memiliki 49% saham di PT Position, sebuah perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara. PT Position memiliki konsesi lahan pertambangan seluas 4.017 hektare, yang menjadi bagian penting dari rencana ekspansi Harum Energy di sektor nikel.
Dengan berbagai langkah yang diambil, Harum Energy menunjukkan keseriusannya dalam bertransformasi dan memperkuat bisnis nikel sebagai salah satu pilar utama perusahaan di masa depan.